Wednesday, July 10, 2013

Merpati Putih (MP) merupakan salah satu perguruan pencak silat Bela Diri Tangan Kosong(PPS Betako) dan merukan pencak aset budaya bangsa, mulai terbnetuk aliran beladiri ini pada sekitar tahun 1550 an dan perlu dilestarikan serta dikembangkan selaras dengan perkembangan dan keajuan ilmu pengetahuan serta teknologi dewasa ini. saat ini MP merupakan salah satu anggota Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) dan Martial Arts Federation World Peace (MAFWP) serta Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa atau PERSILAT (International Pencak Silat Federation).

lmu Merpati Putih diwariskan secara turun-temurun pada masa Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Susuhunan Pangeran Prabu Mangkurat Ingkang Jumeneng Ing Kartosuro di lingkungan keluarga. kemudian ke BPH Adiwidjojo (Grad I) lalu setelah Grad ke tiga, R.Ay. Djojoredjjoso ilmu ini diturunkan dan di pecah menurut spesialisasinya sendiri-sendiri, seni beladiri ini mempunyai 2 saudara kandung. yaitu bergelar Gagak Samudra dan Gagak Seto. Gagak Samudro di wariskan ilmu pengobatan sedangkan Gagak Seto diwarisi ilmu sastra.Dan untuk seni beladiri diturunkan kepada Gagak Handoko (Grad IV). Dari Gagak Handoko inilah akhirnya turun temurun ke Mas Saring lalu Mas Budi dan Mas Poeng menjadi PPS Betako Merpati Putih.Hingga kini, kedua saudara seperguruan lainnya tersebut tidak pernah diketahui keberadaan ilmunya dan masih tetap dicari hingga saat ini diiap daerah di tanah air guna menyatukan kembali.

Latar belakang didirikannya PPS Betako Merpati Putih adalah hasil pengamatan Sang Guru, Saring Hadi Poernomo pada awal tahun 1960-an yang prihatin terhadap perkembangan kehidupan generasi muda yang terkotak-kotak membentuk kelompok-kelompok yang mencerminkan rapuhnya persatuan dan kesatuan bangsa. Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 adalah milik bangsa Indonesia, oleh karena itu setiap warga negara Indonesia mempunyai tanggung jawab, hak, dan kewajiban yang sama dalam melestarikan kehidupan bangsa dan mencapai tujuan negara. Seni budaya Indonesia yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang harus dibina dan dikembangkan guna memperkuat penghayatan dan pengamalan Pancasila, kepribadian bangsa, mempertebal harga diri dan kebanggaan nasional serta memperkokoh jiwa persatuan.

Atas dasar hal tersebut tergerak hati nurani beliau untuk berbuat sesuatu demi kecintaannya pada nusa, bangsa, dan negara. Sumbangsih beliau hanya didasari keyakinan bahwa "sikap dan perbuatan sekecil apapun, apabila dilandasi oleh itikad baik pasti akan ada hasilnya". Keyakinan tersebut hingga kini menjadi semboyan perguruan yaitu: SUMBANGSIHKU TAK SEBERAPA NAMUN KEIKHLASANKU NYATA.

Dalam mengembangkan ilmu beladiri ini Sang Guru mengamanatkan empat sikap, watak, dan perilaku yang harus ditumbuhkan yaitu: (1) rasa jujur dan welas asih, (2) percaya pada diri sendiri, (3) keserasian dan keselarasan dalam penampilan sehari-hari, dan (4) menghayati dan mengamalkan sikap itu agar menimbulkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berdasarkan amanat Sang Guru, kedua pewaris yang juga puteranya, yaitu Poerwoto Hadi Poernomo dan Budi Santoso Hadi Poernomo bertekad mengambil langkah nyata dalam pengabdian kepada bangsa dan negara Republik Indonesia dengan mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu yang dimiliki keluarga untuk kepentingan nasional.

Atas berkat dan rakhmat dari Tuhan pada tanggal 2 April 1963 di Yogyakarta, kedua pewaris membentuk Perguruan Pencak Silat Beladiri Tangan Kosong MERPATI PUTIH dengan filosofi MERSUDI PATITISING TINDAK PUSAKANE TITISING HENING, yang secara harafiah berarti "Mencari sampai mendapat tindakan yang benar dalam ketenangan"
Sang Guru Besar Merpati Putih adalah Bapak Saring Hadi Poernom, sedangkan pendiri Perguruan dan Guru Besar sekaligus pewaris ilmu adalah Purwoto Hadi Purnomo (Mas Poeng) dan Budi Hadi Purnomo (Mas Budi) sebagai guru besar terakhir yaitu generasi kesebelas (Grad XI)

Sejak didirikannya Merpati Putih sebagai Perguruan Persilatan pada tanggal 2 April 1963 di Yogyakarta – Indonesia, kemudian ilmu ini disebarluaskan kepada masyarakat demi kepentingan bangsa. Selain diperkenalkan kepada masyarakat, ilmu beladiri ini juga diperkenalkan dan diajarkan secara khusus kepada pihak militer di Yogyakarta. Pada 1976, PPS-BETAKO MERPATI PUTIH mendapat kehormatan untuk melatih Pasukan Pengawal Presiden dan Koppassandha (sekarang kita kenal dengan nama KOPASSUS) di Jakarta. Pada 1977, Komisaris Cabang Jakarta dibentuk yang kemudian menjadi cikal bakal Organisasi Pencak Silat Merpati Putih yang berpusat di Jakarta. Dengan demikian, pusat organisasai Merpati Putih di Jakarta akan tetapi kedudukan perguruannya di Yogyakarta.

Secara perlahan-lahan PPS-BETAKO MERPATI PUTIH mulai dikenal dan berkembang ke seluruh Indonesia. Hingga tahun 1998 PPS Betako Merpati Putih masih hanya untuk Warga Negara Indonesia saja. Namun karena minat dari luar negeri sangat banyak dan antusias, MP mulai membuka diri untuk menerima anggota dari luar negeri. Nate Zeleznick dan Mike Zeleznick sebagai orang berkulit putih pertama yang diajarkan pencak silat ini pada tahun 1999 dan menjadi Guru Merpati Putih Pertama di Amerika. Pada awal bulan Oktober 2000 Mas Pung dan Mas Budi meresmikan American School of Merpati Putih yang pertama berlokasi di Ogden City Mall, Utah. MP adalah satu-satunya Pencak Silat yang diselidiki secara ilmiah mengenai masalah adanya tenaga dalam.

Di manca negara, PPS-BETAKO MERPATI PUTIH dikembangkan di Philipina, Jepang, Amerika, Inggris, Belanda, Prancis dan beberapa negara lain dimana kedutaan besar Indonesia berada. Pada saat ini, PPS-BETAKO MERPATI PUTIH mendapat kehormatan melatih Taruna/Karbol Akademi Angkatan Udara yang berjumlah 460 taruna di Yogyakarta.
Berikut Silsilah Turunan aliran PPS Betako Merpati Putih:

GARIS KETURUNAN KELUARGA

Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pangeran Prabu Mangkurat Ingkang Jumeneng Ing Kartosuro
BPH ADIWIDJOJO GRAT I
PH SINGOSARI GRAT II
R Ay DJOJOREDJOSO GRAT III
GAGAK HANDOKO GRAT IV
RM REKSO WIDJOJO GRAT V
R BONGSO DJOJO GRAT VI
DJO PREMONO GRAT VII
RM WONGSO DJOJO GRAT VIII
KROMO MENGGOLO GRAT IX
SARING HADI POERNOMO GRAT X
POERWOTO HADI POERNOMO
BUDI SANTOSO HADI POERNOMO GRAT XI

TINGKATAN KEILMUAN DALAM MERPATI PUTIH
Tingkatan Sabuk
Dasar I Putih
Dasar II Merah polos
Balik I Merah + lambang MP
Balik II Merah + lambang MP+ strip merah
Kombinasi I Merah + lambang MP+ strip jingga
Kombinasi II Merah + lambang MP+ strip kuning
Khusus I Merah + lambang MP+ strip hijau
Khusus II Merah + lambang MP+ strip biru
Khusus III Merah + lambang MP+ strip nila
Kesegaran Merah + lambang MP+ strip ungu
Inti I Merah + lambang MP+ strip perak
Inti II Merah + lambang MP+ strip emas


KEILMUAN
I. TENAGA/POWER
Seseorang mematahkan beberapa batang es balok sekaligus memecahkan batu kali, menghancurkan sasaran berupa 5 (lima) tangkai pompa dragon dalam sekali nafas adalah hal yang biasa dipergunakan Merpati Putih. Hal ini karena salah satu teknik beladiri dalam Merpati Putih memang berupa penyaluran tenaga pada setiap organ tubuh yang dapat dicapai dengan latihan pernafasan dan tenaga fisik. Jadi dalam Merpati Putih latihan yang dilaksanakan merupakan latihan pernafasan dan olah raga murni atau latihan fisik secara teratur. Sistem latihan pernafasan di Merpati Putih ini mempunyai manfaat ganda, selain untuk memperoleh tenaga yang kuat juga membantu menyembuhkan sesuatu penyakit. Terutama penyakit yang ditimbulkan oleh jantung atau tidak adanya keseimbangan metabolisme tubuh, seperti kadar kolesterol tinggi, asma, alergi, dan penyakit lain pada umumnya.
Pembangkitan Tenaga / Power dimulai dari Dasar I tanpa beban, Dasar II dst memakai beban/alat bantu.

II. GETARAN
Salah satu kelebihan Merpati Putih dibandingkan perguruan lain adalah pada getaran. Dapat dikatakan bahwa saat ini perguruan pencak silat di Indonesia yang mempelajari getaran secara murni dan ilmiah baru Merpati Putih. Dengan mempelajari getaran secara tekun, selain memperoleh tenaga getaran yang besar, seorang anggota Merpati Putih dapat pula melakukan beberapa hal yang kelihatannya mustahil. Antara lain dengan mata tertutup dapat mendeteksi benda yang tersembunyi atau mengantisipasi orangdan membaca situasi
Dalam kehidupan sehari-hari, manfaat getaran ini adalah untuk pengobatan. Pengobatan dengan getaran ini dapat dilakukan secara langsung ataupun dengan jarak jauh. Manfaat lain adalah untuk melatih kepekaan para tunanetra sehingga mereka tidak tergantung pada alat bantu dan dapat melakukan sesuatu seperti mereka yang tidak buta. Dengan mempelajari getaran ini para tunanetra akan mampu membaca dan berjalan seperti halnya orang normal. Yang terpenting latihan pernafasan Merpati Putih mempunyai efek positif, diantaranya yaitu seusai latihan badan tidak akan terasa lelah, bahkan sebaliknya akan terasa segar.
Materi getaran mulai diajarkan pada tingkat Balik II akhir / tingkat Kombinasi I